Pentingnya melindungi sistem kelistrikan anda tidak bisa dihindari. Sistem harus dilindungi terhadap short circuit, surges yang disebabkan oleh petir, seringnya padam, dan kepanasan. Beberapa perangkat tersedia untuk melindungi, tetapi harus diukur dan diinstal dengan baik. Kesalahan penentuan sarana proteksi bisa merusak trafo dan menghilangkan jaminan garansi. Sarana pelindung yang umum yaitu circuit breaker dan sekering. Pemilihan dan penempatan peralatan pelindung didalam sistem adalah tanggung jawab pemilik.
Circuit Breaker
Saat suatu komponen dari perangkat listrik gagal bekerja, tiada yang bisa menahan aliran arus kecuali ketahanan dari sirkuit konduktor dan ketahanan dari komponen yang rusak tersebut. Arus dari situasi tersebut bisa sangat besar dan merusak, membuatnya perlu untuk memutuskan sambungan secepat mungkin.
Circuit Breaker dirancang untuk bereaksi pada kegagalan dengan pemisahan secara fisik pada arus yang dibawa atau element konduktor dengan menyisipkan media isolator. Breaker hadir dengan berbagai jenis, tergantung pada media isolator yang dipakai.
Isolator yang umum dipakai adalah oli. Untuk voltage lebih tinggi dan kapasitas lebih besar, media isolator bisa vacuum atau dan gas inersi semacam sulphur hexaflouride.
Spesifikasi dari circuit breaker akan tergantung pada tegangan operasi dari circuit, operasi normal atau arus beban maksimum, dan maksimum abnormal atau arus gagal yang akan diputus. Circuit breaker diukur dari KVA atau MVA dan mewakilkan kemampuan breaker dalam menahan perilaku short circuit. Circuit breaker harus menahan arus besar yang tiba-tiba datang saat terjadi akibat tegangan listrik dinyalakan. Arus ini bisa 20 sampai 30 kali lebih besar daripada arus trafo bahkan pada saat tanpa beban. Karena itu Breaker harus punya time delay tersendiri selama 5 sampai 10 siklus pertama untuk menghindari trip saat dinyalakan.
Sekring
Sarana proteksi yang paling umum adalah Sekring. Sekring atau disebut Fuse, secara dasar circuit breaker yang bekerja hanya sekali dan harus diganti bila putus. Ketika arus melebihi nilai arus yang ditetapkan, sambungan fuse meleleh, memutus sambungan.
Ketika tegangan mula-mula dinyalakan, mengakibatkan arus besar masuk tiba-tiba, menjadi paling besar pada setengah siklus pertama atau sekurang-kurangnya 0.01 detik.
Arus ini menjadi lebih lemah setelah beberapa siklus atau tepatnya 0.1 detik sampai trafo beroperasi normal. Karena arus datang, sekring kadang dipilih untuk menahan sebanyak 25 kali arus primary untuk 0.01 detik dan 12 kali arus primary untuk 0.1 detik.